Mengapa Metode Diskusi dan Curah Pendapat Cocok Cerita Fabel
Mengapa Metode Diskusi dan Curah
Pendapat Cocok Cerita Fabel. Metode diskusi dan curah pendapat (brainstorming) memang sangat efektif
untuk melatih berpikir kritis
siswa, khususnya dalam menganalisis struktur
dan unsur fabel. Apalagi buat kelas 7 yang mulai dikenalkan dengan
pemahaman mendalam, bukan cuma membaca permukaan.
Berikut penjelasan lengkapnya, termasuk langkah-langkah
penerapan:
🧠
Mengapa Metode Diskusi dan Curah Pendapat Cocok?
- Mendorong
siswa berpikir terbuka dan
aktif.
- Membiasakan
mereka mengungkapkan ide
secara lisan.
- Melatih
kemampuan menganalisis,
bukan sekadar menghafal.
- Menciptakan
suasana belajar yang hidup dan partisipatif (meski privat tetap bisa
aktif, loh!).
✍️
Langkah-Langkah Penerapan untuk Materi Fabel
🎯 Tujuan:
Siswa mampu:
- Mengidentifikasi
struktur fabel (orientasi, komplikasi, resolusi, koda).
- Menyebutkan
dan menjelaskan unsur fabel (tokoh, latar, alur, amanat).
- Mengembangkan
sikap kritis terhadap isi dan pesan fabel.
📚 Contoh
Alur Pembelajaran (1 sesi privat / kelompok kecil)
1.
Pembukaan / Stimulus (5–10 menit)
- Guru
memantik pertanyaan:
"Pernah baca cerita hewan? Tokohnya siapa dan apa pesannya?" - Siswa
menceritakan pengalaman atau opini awalnya.
2. Membaca
Fabel (10 menit)
- Siswa
membaca satu teks fabel (bisa pendek, misalnya “Kelinci dan Kura-Kura”).
3. Diskusi
Struktur Cerita (15–20 menit)
Pertanyaan Pemantik Diskusi:
- Bagian
mana yang memperkenalkan tokoh? (orientasi)
- Kapan
terjadi masalah dalam cerita ini? (komplikasi)
- Bagaimana
penyelesaian konfliknya? (resolusi)
- Apa
amanat dari cerita ini menurut kamu?
📌
Teknik: Gunakan kartu struktur
(Orientasi, Komplikasi, Resolusi, Koda) yang bisa dipindah-pindah oleh siswa
untuk menyusun ulang bagian cerita.
4. Curah
Pendapat Unsur Fabel (15–20 menit)
Pertanyaan Pemantik Curah
Pendapat:
- Siapa
tokoh utama? Apa sifatnya?
- Di
mana latar tempat dan waktu ceritanya terjadi?
- Kalau
kamu jadi si kelinci, kamu bakal melakukan apa?
- Kalau
pesannya diganti, apakah ceritanya tetap menarik?
📌
Teknik: Siswa menulis di papan mini / sticky note / papan tulis ide mereka,
lalu dibahas satu per satu.
5.
Refleksi dan Penutup (5–10 menit)
- Guru
memberi umpan balik:
“Kamu bisa menyebutkan komplikasi cerita dengan tepat, hebat!” - Tanya
siswa: “Menurutmu, apa hal yang penting dari sebuah fabel?”
🧩
Contoh Diskusi Ringan yang Memicu Kritis
Guru |
Siswa |
“Kura-kura menang karena lambat, menurutmu masuk akal?” |
“Enggak sih, tapi mungkin karena dia tekun.” |
“Kalau tokohnya diganti jadi robot dan anak kecil,
pesannya berubah nggak?” |
“Iya, bisa jadi tentang kerja sama, bukan kecepatan.” |
👉
Diskusi seperti ini bikin siswa berpikir di luar teks, dan itu inti dari
berpikir kritis.
🎁 Tips
Praktis Tambahan
- Gunakan
gambar tokoh (hewan) untuk stimulus diskusi.
- Ajukan
pertanyaan terbuka (“mengapa”, “bagaimana jika”, “apa pendapatmu?”).
- Dorong
siswa untuk tidak langsung setuju, tapi membandingkan ide.
Hai
kakak pembelajar yang setia, Carilah ilmu kepada Banyak Orang, di Banyak Tempat,
di Setia Waktu, pada ilmu yang penting dan anda minati. Gerbang masa depan
dipacu oleh kemampuan analis anda terhadap data di sekelilinganmu. Tiada batas
bagi pencari ilmu dan watak pembelajar untuk tetap semangat dan tekun dalam
mencari ilmu, belajarlah.
0 comments